Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya (Yohanes 1:11).
Dalam tahun 2019 ini, GKII Jemaat Ungaran dan STT Simpson melaksanakan Ibadah Perayaan Natal Bersama pada tanggal 29 Nopember 2019. Tema ibadah perayaan natal kali ini adalah Ia Datang Kepada Milik Kepunyaan-Nya (Yohanes 1:11) dan dengan sub tema Melalui Perayaan Kelahiran Yesus, GKII Terpanggil Melayani Generasi Milenial. Dalam rangkaian ibadah beberapa persembahan pujian disampaikan oleh Dosen & Karyawan STT Simpson, Paduan Suara STT Simpson, Remaja GKII Ungaran, Pemuda GKII Ungaran, Tim Alor, dan Trio JAvanBert. Selain itu, anak-anak sekolah minggu juga mempersembahkan penampilan tarian natal yang meriah.
Penyalaan lilin dilakukan oleh Sdr. Nasrul (Ketua Panitia), Ev. Jemmi, S.Th (Gembala GKII Jemaat Ungaran), Pdt. Dr. Krido Siswanto, M.A., M.Th. (Ketua STT Simpson), Pdt. Budiyono, S.Th (Pengkhotbah), Pdt. Susanto, M.Th. (Ketua GKII Daerah Jateng I), dan Ibu Suharti (Mewakili Yayasan Pendidikan Simpson). Penyalaan lilin diiringi dengan nyanyian Malam Kudus yang dinyanyikan oleh Sdr. Yesi Tamara.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Budiyono, S.Th. Dalam khotbahnya Pdt. Budiono mengungkapkan bahwa tema ini menunjukkan jika GKII sedang menjawab tantangan zaman. Generasi yang dilayani saat ini oleh GKII adalah generasi yang dipengaruhi oleh perkembangan dunia digital. Mereka mengadaptasi dunia digital secara alami, itu sebabnya GKII perlu menjawab tantangan tersebut. Ketika generasi milenial asik dengan media digital, mereka cenderung menjadi menutup telinga terhadap situasi sekitar. Dengan tantangan generasi milenial, pertanyaannya adalah apakah firman Tuhan masih menjadi menarik bagi mereka. Walau demikian, Yesus Sang Firman datang kepada milik kepunyaan-Nya tetapi dunia menolak-Nya. Oleh sebab itu, berita tentang kedatangan Yesus Sang Firman harus terus diberitakan pada dunia, walau mereka menolak-Nya. Orang Kristen seringkali mengaku milik Tuhan, tetapi seringkali pula menolak untuk mengikut Dia, sebab manusia lebih senang hidup dalam dosa. Pdt. Budiyono mengungkapkan bahwa alasan kedatangan-Nya adalah untuk menyatakan kemuliaan-Nya, sehingga dunia dapat melihat kemuliaan-Nya, dunia mengenal-Nya, dunia menerima dan percaya. Bagi generasi milenial, mereka perlu memahami doktrin kristologi ini sebab dengan memahaminya akan membangun rasa takut akan Tuhan, serta akhirnya mampu menghadapi perkembangan zaman. Melalui kedatangan-Nya, Ia memberikan status baru bagi orang yang percaya. Orang percaya memiliki status sebagai anak-anak Allah. Selanjutnya tujuan Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya adalah agar memberikan kepenuhan-Nya (ay. 16-17). Dengan demikian manusia dapat menerima kebaikan dan menerima kebenaran-Nya. Ketika gereja melayani generasi milenial maka pelayanan pemuda juga harus menjadi fokus gereja. Gereja mengembangkan pemuridan pemuda, sehingga mereka menerima anugerah Allah dan bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Allah. Generasi milenial membutuhkan kasih karunia Allah, oleh sebab itu setiap orang percaya harus siap menjadi perantara yang memberitakan kasih Allah di dalam Kristus Yesus bagi generasi milenial.
Foto oleh: I Putu Ayub Darmawan